Belajar


Ketika itu usianya masih sangat muda, karena di lahirkan dan dibesarkan di keluarga yang kurang mampu. Dia tak memiliki ijazah sekolah sebagai bekal mencari sebuah pekerjaan yang layak baginya, Sebut saja namanya Rudi.

Selain tak memiliki ijazah, Rudi juga tak memiliki keahlian apapun, sehingga tak ada satupun orang yang mau meliriknya untuk memberikan sebuah pekerjaan.

Sering terdengar gunjingan para tetangga yang tak enak tentang Rudi, sesekali Rudi hanya bisa diam, di lain waktu bila mendengar kembali gunjingan tentangnya, Rudi hanya bisa menggerutu sendirian, “memangnya kalian mau mengurusi hidupku kelak, sampai-sampai menggunjingkan aku”.
“Ah, itupun tak menyelesaikan masalah”, ujarnya dalam hati.

Hari demi hari di laluinya, dengan perasaan kecewa akan nasib yang menimpanya. Pernah sesekali waktu dia mendapatkan pekerjaan, namun itupun tak bertahan lama, karena tempat dimana ia bekerja harus gulung tikar, perasaan kesal semakin membukit, dan membuatnya bertanya, “untuk apa sih aku dilahirkan kedunia ini, bila hanya di jadikan korban kerasnya kehidupan?” keluhnya dalam hati.

Pada suatu ketika, Rudi dikenalkan oleh sahabatnya dengan seseorang, namanya ‘is’, yang pada suatu saatnya nanti, Is mengubah Rudi menjadi seseorang yang memiliki keahlian yang di cari banyak orang, dan yang terpenting adalah bermental juara dengan pola pikir yang luar biasa mengagumkan.

Suatu hari Rudi mendatangi is, sahabatnya, mengeluhkan segala derita yang dialaminya, termasuk gunjingan yang didengar tentang dirinya, is hanya diam, kemudian dengan tampang serius is berkata, 

“apakah dengan terus memikirkan gunjingan tersebut kamu akan mendapatkan pekerjaan yang baik?” tanyanya, “Tidak”, jawab Rudi datar.

“lalu bagaimana caranya supaya kamu bisa menghasilkan uang, itu kan intinya, yaitu kamu tidak punya uang, yak kan?” kembali is bertanya.  “iya betul, saya harus fokus untuk mendapatkan cara menghasilkan uang, bukan malah sibuk memikirkan gunjingan orang-orang di sekitarku” jawab Rudi, mulai paham maksud is.

“ya, itulah kesalahanmu, waktumu kau buang sia-sia hanya untuk memikirkan gunjingan orang, alih-alih mencari cara untuk menghasilkan uang” lanjut is mengubah cara berpikir Rudi.

“Tapi, bagaimana aku bisa menghasilkan uang, bila aku tak memiliki keahlian apapun, bangku SMA pun aku tak sempat menikmati karena keterbatasan biaya orangtuaku, karena alas an itulah aku tak memiliki ijazah untuk melamar pekerjaan” Keluh Rudi kepada is.

“kamu harus mengetahui satu hal, bahwa uang hanyalah sebuah ide, uang bisa di hasilkan dengan cara apapun juga” jawab is, “sekarang cobalah untuk tidak mementingkan uang terlebih dulu, niatkanlah untuk belajar, untuk saat ini carilah pekerjaan apapun yang bisa kamu temukan, usaha apapun yang bisa kamu jalani, dan ingat, niatkan lah belajar” lanjut is menegaskan.

“kamu boleh datang lagi kesini, kapan pun kamu mau untuk menceritakan hasilnya padaku nanti”, setelah selesai memberikan arahan, Rudi berpamitan untuk pulang.

Hari-demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, Rudi menjalani apa yang di katakan sahabatnya, yaitu belajar, bahkan dalam pekerjaan yang dijalaninya pun, Rudi mempelajari apapun yang bisa di pelajarinya. Gunjingan orang disekitarnya sudah tak di hiraukan lagi seperti dulu, dia memilih untuk lebih fokus pada apa yang sedang ia jalani, sambil meniatkan belajar.

Beberapa tahun berlalu, mereka menjadi lebih akrab, Rudi sudah merasa jauh lebih baik, dan Rudi sudah memahami apa yang di ucapkan sahabatnya, yaitu BELAJAR, karena kini Rudi sudah memiliki banyak keahlian dari tiap pekerjaan maupun usaha yang dijalaninya, dan apabila kegagalan, dia berkata “ini adalah salah satu proses pembelajaran”.

Dari sana ia juga mulai menyadari maksud dari “uang hanyalah sebuah ide” yang dikatakan oleh sahabatnya dulu. Ya, kini dia bisa menjual jasa kemampuan yang dimilikinya, dia bisa bekerjasama dengan orang lain untuk menghasilkan uang.

“Ternyata semuanya hanya tergantung dari bagaimana kita memandang dengan pola pikir kita terhadap kehidupan ini”, pikir Rudi.
“Dulu aku fokus pada ketidak-mampuan’ku, alih-alih mengasah kemampuan yang bisa kumiliki, dulu aku fokus pada apa yang di bicarakan orang tentangku daripada fokus mencari jalan keluar atas permasalahanku”.

Ya, Hidup adalah belajar, apapun bisa di pelajari dan menjadikan seseorang yang jauh lebih baik dari sebelumnya, tidak ada kata terlambat, karena lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Bahkan sampai sekarangpun Rudi masih meniatkan belajar untuk setiap pekerjaan ataupun usaha yang di jalaninya.

Selamat belajar !!!!

0 comments:

Post a Comment

Komentar anda menunggu moderasi dari kami sebelum muncul, Terima kasih.

 

Blogroll

Powered by Blogger.

Mind Designer

Sebuah Blog yang berisi kumpulan materi ilmu pikiran. Buah dari hasil pembelajaran seumur hidup. Boleh sepakat dan boleh tidak sepakat, karena setiap orang memiliki sudut pandang dan nilai-nilai yang menjadi pedoman hidupnya masing-masing.

Search This Blog