Ketika itu usianya masih sangat muda, karena di lahirkan dan
dibesarkan di keluarga yang kurang mampu. Dia tak memiliki ijazah sekolah
sebagai bekal mencari sebuah pekerjaan yang layak baginya, Sebut saja namanya Rudi.
Selain tak memiliki ijazah, Rudi juga tak memiliki keahlian
apapun, sehingga tak ada satupun orang yang mau meliriknya untuk memberikan
sebuah pekerjaan.
Sering terdengar gunjingan para tetangga yang tak enak
tentang Rudi, sesekali Rudi hanya bisa diam, di lain waktu bila mendengar
kembali gunjingan tentangnya, Rudi hanya bisa menggerutu sendirian, “memangnya
kalian mau mengurusi hidupku kelak, sampai-sampai menggunjingkan aku”.
“Ah, itupun tak menyelesaikan masalah”, ujarnya dalam hati.
Hari demi hari di laluinya, dengan perasaan kecewa akan nasib
yang menimpanya. Pernah sesekali waktu dia mendapatkan pekerjaan, namun itupun
tak bertahan lama, karena tempat dimana ia bekerja harus gulung tikar, perasaan
kesal semakin membukit, dan membuatnya bertanya, “untuk apa sih aku dilahirkan
kedunia ini, bila hanya di jadikan korban kerasnya kehidupan?” keluhnya dalam
hati.
Pada suatu ketika, Rudi dikenalkan oleh sahabatnya dengan
seseorang, namanya ‘is’, yang pada suatu saatnya nanti, Is mengubah Rudi
menjadi seseorang yang memiliki keahlian yang di cari banyak orang, dan yang
terpenting adalah bermental juara dengan pola pikir yang luar biasa
mengagumkan.
Suatu hari Rudi mendatangi is, sahabatnya, mengeluhkan segala
derita yang dialaminya, termasuk gunjingan yang didengar tentang dirinya, is hanya
diam, kemudian dengan tampang serius is berkata,
“apakah dengan terus memikirkan gunjingan tersebut kamu akan
mendapatkan pekerjaan yang baik?” tanyanya, “Tidak”, jawab Rudi datar.
“lalu bagaimana caranya supaya kamu bisa menghasilkan uang,
itu kan intinya, yaitu kamu tidak punya uang, yak kan?” kembali is
bertanya. “iya betul, saya harus fokus
untuk mendapatkan cara menghasilkan uang, bukan malah sibuk memikirkan
gunjingan orang-orang di sekitarku” jawab Rudi, mulai paham maksud is.
“ya, itulah kesalahanmu, waktumu kau buang sia-sia hanya
untuk memikirkan gunjingan orang, alih-alih mencari cara untuk menghasilkan
uang” lanjut is mengubah cara berpikir Rudi.
“Tapi, bagaimana aku bisa menghasilkan uang, bila aku tak
memiliki keahlian apapun, bangku SMA pun aku tak sempat menikmati karena
keterbatasan biaya orangtuaku, karena alas an itulah aku tak memiliki ijazah
untuk melamar pekerjaan” Keluh Rudi kepada is.
“kamu harus mengetahui satu hal, bahwa uang hanyalah sebuah
ide, uang bisa di hasilkan dengan cara apapun juga” jawab is, “sekarang cobalah
untuk tidak mementingkan uang terlebih dulu, niatkanlah untuk belajar, untuk saat ini carilah
pekerjaan apapun yang bisa kamu temukan, usaha apapun yang bisa kamu jalani,
dan ingat, niatkan lah belajar”
lanjut is menegaskan.
“kamu boleh datang lagi kesini, kapan pun kamu mau untuk
menceritakan hasilnya padaku nanti”, setelah selesai memberikan arahan, Rudi
berpamitan untuk pulang.
Hari-demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, Rudi
menjalani apa yang di katakan sahabatnya, yaitu belajar, bahkan dalam pekerjaan
yang dijalaninya pun, Rudi mempelajari apapun yang bisa di pelajarinya.
Gunjingan orang disekitarnya sudah tak di hiraukan lagi seperti dulu, dia
memilih untuk lebih fokus pada apa yang sedang ia jalani, sambil meniatkan belajar.
Beberapa tahun berlalu, mereka menjadi lebih akrab, Rudi
sudah merasa jauh lebih baik, dan Rudi sudah memahami apa yang di ucapkan
sahabatnya, yaitu BELAJAR, karena kini
Rudi sudah memiliki banyak keahlian dari tiap pekerjaan maupun usaha yang
dijalaninya, dan apabila kegagalan, dia berkata “ini adalah salah satu proses
pembelajaran”.
Dari sana ia juga mulai menyadari maksud dari “uang hanyalah
sebuah ide” yang dikatakan oleh sahabatnya dulu. Ya, kini dia bisa menjual jasa
kemampuan yang dimilikinya, dia bisa bekerjasama dengan orang lain untuk
menghasilkan uang.
“Ternyata semuanya hanya tergantung dari bagaimana kita
memandang dengan pola pikir kita terhadap kehidupan ini”, pikir Rudi.
“Dulu aku fokus pada ketidak-mampuan’ku, alih-alih mengasah
kemampuan yang bisa kumiliki, dulu aku fokus pada apa yang di bicarakan orang
tentangku daripada fokus mencari jalan keluar atas permasalahanku”.
Ya, Hidup adalah belajar, apapun bisa di pelajari dan
menjadikan seseorang yang jauh lebih baik dari sebelumnya, tidak ada kata
terlambat, karena lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Bahkan
sampai sekarangpun Rudi masih meniatkan belajar untuk setiap pekerjaan ataupun
usaha yang di jalaninya.
Selamat belajar !!!!
0 comments:
Post a Comment
Komentar anda menunggu moderasi dari kami sebelum muncul, Terima kasih.