Aku ikhlas, Benarkah?


Suatu seorang murid mendatangi gurunya, dia bertanya kepada gurunya tersebut, 

“Guru, aku mendapat keajaiban ketika menjalankan apa yang guru ajarkan, yaitu tentang keikhlasan, akan tetapi kenapa selanjutnya tidak ada keajaiban sama sekali, padahal aku sudah ikhlas?” 

Gurunya tersenyum, dan kemudian menceritakan sebuah kisah kepadanya,

“Di satu desa terdapat seorang pemuda yang sederhana, dia seringkali berjalan-jalan disekitar desanya hanya untuk sekedar melihat-lihat pemandangan. suatu ketika ada seorang kakek sedang mengemis di pinggir jalan, pemuda tersebut melihatnya kemudian mendatanginya dan segera mengeluarkan uang dan memberikannya kepada kakek itu sambil tersenyum, ketika ingin berlalu kakek tersebut mengatakan,

“Terima kasih anak muda, kebaikanmu akan terbalas besok saat kamu bangun dari tidurmu, segera lihatlah apa yang terdapat dibawah bantalmu.” 

Pemuda itu hanya tersenyum dan tidak menghiraukannya, karena pikirnya tak pernah ada apa-apa di bawah bantalnya ketika dia bangun tidur, dan dia melupakannya.
Malam pun berlalu, pagi hari ketika pemuda itu bangun dia merasakan ada sesuatu dibawah bantalnya, dan benar saja, ketika bantalnya di angkat dia melihat sekantong kain penuh berisi dengan uang. 

“ternyata ucapan kakek kemarin benar” pikirnya.

Uang tersebut pun ia gunakan untuk membeli pakaian baru dipasar.
Sore hari seperti biasa, dia berjalan-jalan di sekitar desanya, dan di pinggir jalan dia mendapati kakek pengemis yang kemarin masih mengemis disana, dengan segera ia mengeluarkan uang dari kantongnya dan memberikannya, kemudian ia berkata,

“Hai kek, kamu benar, saya mendapati uang di bawah bantal saya tadi pagi, terima kasih kek” 

“Tidak bukan aku yang memberikan, tapi Tuhan-lah yang memberikan kepadamu atas kebaikanmu, dan semoga kamu bisa mendapatinya lagi besok pagi anak muda” jawab kakek tersebut.

Dengan perasaan senang, ia segera pulang. Keesokan harinya, ketika ia bangun dari tidurnya dia langsung mengangkat bantalnya, sayangnya dia tak mendapati apa-apa dibawah bantalnya.

Ketika hari sudah sore, dia segera mengunjungi tempat dimana dia bertemu dengan kakek pengemis itu, kemudian dia bertanya kepada kakek tersebut, 

“kenapa pagi ini aku tak mendapati apa-apa dibawah bantal seperti hari sebelumnya?”

Sambil tersenyum kakek tersebut menjawab,

“anak muda, pada hari pertama kamu menyedekahkan hartamu dengan ikhlas, untuk itulah kamu mendapat balasan dariNya, sedangkan pada hari selanjutnya kamu menyedekahkan hartamu dengan harapan akan ada balasan yang sama seperti hari sebelumnya, karena itulah kamu tidak mendapatkan apa-apa.” Jawab kakek itu sambil berlalu pergi.

Setelah mendengarkan cerita kakek pengemis tua dan seorang pemuda dari sang guru, murid langsung mendapatkan jawaban dari apa yang di pertanyakannya dan memahaminya.

0 comments:

Post a Comment

Komentar anda menunggu moderasi dari kami sebelum muncul, Terima kasih.

 

Blogroll

Powered by Blogger.

Mind Designer

Sebuah Blog yang berisi kumpulan materi ilmu pikiran. Buah dari hasil pembelajaran seumur hidup. Boleh sepakat dan boleh tidak sepakat, karena setiap orang memiliki sudut pandang dan nilai-nilai yang menjadi pedoman hidupnya masing-masing.

Search This Blog