Dalam ilmu NLP (Neuro-Linguistic Programming) atau ilmu yang mempelajari perilaku manusia ada sebuah tools yang bernama anchor yang tak lain adalah sebuah pemicu untuk membangkitkan suatu memori perasaan masa lalu untuk hadir di masa sekarang, anchor bisa di buat secara di sengaja, atau bahkan tidak kita sengaja. Contoh anchor yang tidak di sengaja adalah, mungkin kamu pernah mendengar sebuah lagu dan langsung teringat dengan masa lalu, “wah, mendengar lagu ini saya jadi teringat masa lalu bersama si anu”.
Anchor tidak hanya terletak pada sebuah lagu saja, masih banyak state yang bisa membentuk anchor (jangkar/pemicu), contoh lainnya adalah saat menggerakan tubuh bagian tertentu, suatu gerakan tertentu, suatu tempat, pengucapan kalimat tertentu, dll.
Dalam agama diajarkan banyak sekali anchor, dan tiap-tiap anchornya memiliki fungsi yang berbeda-beda, ada yang berfungsi untuk memanggil perasaan syukur, perasaan takjub, perasaan, perasaan rileks, dll.
Jadi agama sudah mengajarkan bagaimana memicu perasaan bahagia penuh syukur dengan mengucapkan kalimat syukur yang sudah diajarkan, yang berarti kita bisa memanggil perasaan tersebut kapan pun kita mau, dan dimanapun.
Dalam NLP sendiri diajarkan bagaimana menciptakan anchor untuk memicu suatu kondisi yang terbaik yang kita miliki, dan dengan pengetahuan tersebut berarti kita bisa mengetahui pembentukan anchor sehingga kita bisa menghindari pembentukan anchor negative, agar tidak terpicu state yang tidak di inginkan suatu saat nanti.
0 comments:
Post a Comment
Komentar anda menunggu moderasi dari kami sebelum muncul, Terima kasih.